Buku ini bukan sekadar untaian sajak, tetapi juga pengingat bahwa tidak semua yang datang harus tinggal, tidak semua yang indah harus dimiliki. Ia mengajarkan bahwa kadang, kebahagiaan bukan tentang bersama, melainkan tentang merelakan dengan keikhlasan yang penuh. Untuk hati yang pernah menanti, untuk rindu yang tak sempat berbagi, dan untuk langkah yang harus berani pergi—Pergi Sebelum Memiliki adalah surat tanpa alamat, pesan tanpa balasan, namun tetap sampai ke jiwa yang pernah merasa.
Tidak ada komentar: